Cara Pemeriksaan Kualitas Susu yang benar dan lengkap
Halo temen-temen, kali ini pembahasan tentang Susu. Pasti temen-temen sudah tahu apa itu susu dan mungkin setiap hari minum susu. Banyak manfaat susu bagi tubuh kita, karena kandungannya yang lengkap. Tapi tahu gak temen-temen, Cara Melihat Kualitas Susu Yang Baik dan Murni tanpa Pemalsuan? Sekarang banyak bahan makanan dan minuman yang dipalsukan...huh :-(
Biasanya pemeriksaan kualitas susu yang baik atau jelek dilakukan oleh perusahaan sapi perah/KUD (Koperasi Unit Desa). Masyarakat yang sehat pasti membutuhkan protein hewani diantaranya berasal dari susu. Susu yang berasal dari kelenjar susu sapi (mammae) yang sehat dan tidak mengandung sedikit kuman bahkan residu antibiotik penting bagi kesehatan masyarakat. Baik buruknya kualitas susu bisa kita uji dengan metode atau teknik yang benar melalui analisis kualitatif (Uji Didih, Uji Alkohol, Uji Berat Jenis (BJ), Uji Titrasi Keasaman, dan Uji Enzimatis) maupun kuantitatif (Pengujian Mikrobiologis). Pemeriksaan susu dilakukan secara rutin dan sistematis. Jika susu mengandung banyak kuman, berarti susu tidak memperoleh sanitasi dan manajemen yang baik.
Sebelum dilakukan Uji Pemeriksaan Kualitas Susu, sebaiknya lakukan beberapa hal sebagai berikut :
Biasanya pemeriksaan kualitas susu yang baik atau jelek dilakukan oleh perusahaan sapi perah/KUD (Koperasi Unit Desa). Masyarakat yang sehat pasti membutuhkan protein hewani diantaranya berasal dari susu. Susu yang berasal dari kelenjar susu sapi (mammae) yang sehat dan tidak mengandung sedikit kuman bahkan residu antibiotik penting bagi kesehatan masyarakat. Baik buruknya kualitas susu bisa kita uji dengan metode atau teknik yang benar melalui analisis kualitatif (Uji Didih, Uji Alkohol, Uji Berat Jenis (BJ), Uji Titrasi Keasaman, dan Uji Enzimatis) maupun kuantitatif (Pengujian Mikrobiologis). Pemeriksaan susu dilakukan secara rutin dan sistematis. Jika susu mengandung banyak kuman, berarti susu tidak memperoleh sanitasi dan manajemen yang baik.
Sebelum dilakukan Uji Pemeriksaan Kualitas Susu, sebaiknya lakukan beberapa hal sebagai berikut :
Cara Melakukan Pengamatan Susu
Pemeriksaan terhadap susu sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan sanitasi perusahaan susu atau peternakan sapi perah tersebut.
Pemeriksaan meliputi :
1. Bangunan Kandang
2. Pemeliharaan bangunan, alat/perkakas, ternak, peternak/buruh.
Nilai kandang dapat berbentuk angka atau penetapan kualitas (baik, sedang, dan / jelek). Kemudian bersama-sama dengan nilai susu, akan menghasilkan nilai akhir.
Pemeriksaan dan Penanganan Susu
Sampel atau contoh susu yang akan diperiksa dapat diambil langsung dari tukang susu, dari perusahaan susu (seperti : greenfield, nestle, dll), peternakan sapi perah, dan dari tempat lainnya.
Cara Penanganan dan Pelabelan Susu yaitu sampel susu dimasukkan ke dalam botol steril, dicatat tempat/tanggal/waktu pengambilan/nama perusahaannya. Pada umumnya sampel diambil lebih dari satu botol.
Sampel yang akan dibawa dengan jarak jauh sebaiknya diberi bahan pengawet. Banyak bahan pengawet yang dikenal, antara lain Formaldehyde, Calcium Bichromat (dosis 1 ml per liter) atau Hidrogen Peroksida dengan dosis 0,5 ml per liter.
Jenis-Jenis Susu
Jenis-jenis sampel susu yang dapat kita kenali adalah :
- Susu Jalanan : Susu yang diambil dari pengantar susu dijalanan. Harus dicatat nama perusahaannya, jumla sampelnya, nama pengantar, hari/tanggal/jam pengambilan, keadaan botol, etiket dan penutup botol, nama yang mengambil.
- Susu Kandang : Susu yang berasal dari kandang (campuran dari susu sapi-sapi di kandang tersebut). Ingat! Harus dicatat juga keadaan sapinya dan keadaan kandangnya.
- Susu Individu/Kwartir : Berasal dari satu ekor sapi saja atau kwartir, untuk mengetahui adanya Mastitis ( Baca juga : Apa itu Mastitis? ), adanya campuran colostrum atau untuk tujuan lain.
Syarat-Syarat Pemeriksaan Sampel Susu
- Umur sampel susu yang akan diperiksa (jumlahnya kira-kira 500 mL) tidak boleh kurang dari 3 jam, karena perubahan keadaan susu dipengaruhi oleh, antara lain : 1). Pengeluaran gas ; 2). Pembekuan lemak susu ; 3). Protein susu yang belum stabil ; 4). Suhu susu yang tinggi.
- Semua peralatan yang akan dipakai harus bersih dan steril
- Sebelum melakukan pemeriksaan, Sampel Susu harus homogen terlebih dahulu (dikocok).
- Temperatur sampel susu yang baik harus 20-30 oC. *Di Indonesia perhitungan harus dilakukan pada suhu 27,5 oC.
- Perhitungan harus dilakukan minimal 3 kali, kemudian diambil rata-ratanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar